Gaya hidup tidak sehat membuat mereka yang berusia muda, yaitu antara 18-45 tahun semakin beresiko terkena stroke. Kebiasaan merokok dan konsumsi makanan berlemak meningkatkan resiko stroke di kalangan ini.
Stroke adalah gangguan fungsi otak karena pasokan darah ke otak terganggu. Gangguan pasokan darah ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak, bahkan bisa menyebabkan kematian. Dulu, stroke banyak di temukan pada orang usia lanjut. Namun seiring dengan perubahan gaya hidup, terutama masyarakat di kota besar, stroke cenderung mulai menyerang usia muda atau kelompok usia produktif.
Menurut dokter konsultan pembuluh darah otak fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salim Harris, stroke dapat di bedakan menjadi dua yaitu, stroke pendarahan dan stroke penyumbatan. Stroke pendarahan paling banyak disebabkan oleh hipertensi dan kelainan pembulah darah seperti aneurisma (pembuluh darah menipis). Salim mengatakan, stroke pendarahan terjadi karena ketidak stabilan pada pembuluh darah. Lonjakan tekanan darah akan membentur pembuluh darah yang paling tipis hingga pecah dan terjadi pendarahan.
Penggunaan obat-obatan amfetamin dan konsumsi alkohol memicu terjadinya stroke pendarahan. Stroke pendarahan bisa baik di dalam otak maupun di dalam kantong otak, “orang yang memakai afetamin memompa jantungnya lebih cepat dari biasanya”. Apabila ada pembuluh darah otak yang menipis seperti aneurisma, maka pembuluh darah itu spontan bisa pecah.
Menurut penelitian di kalangan kesehatan, populasi laki-laki terkena stroke lebih banyak di banding perempuan, tetapi selisihnya tidak jauh berbeda.
STROKE SUMBATAN
Stroke sumbatan pada usia muda banyak disebabkan oleh kelebihan lemak (hiperlipidemia) dan kebiasaan merokok. Menurut penelitian Tsong Hai Lee di Taiwan pada kurun waktu 1997-2001 di temukan empat penyebab utama stroke sumbatan pada orang berusia 18-45 tahun yaitu kelebihan lemak (53,1%), merokok (45,8%), hipertensi (45,8%), dan riwayat stroke dalam keluarga (29,3%). Yang di teliti oleh Lee berjumlah 264 orang di Taiwan. Masyarakat Indonesia yang hidup di kota besar cenderung mengalami stroke akibat kelebihan lemak dari makanan yang di konsumsi dan kebiasaan merokok. Kelebihan lemak terjadi karena biasanya kalangan remaja dan usia muda masih belum memperhatikan pola makan sehat, mereka biasa makan junk food yang mengandung banyak lemak dan rendah serat. Rokok juga menjadi gaya hidup sehari-hari agar di anggap modern. Ada tiga komponen yang bisa memicu stroke pada usia muda yaitu perilaku, penyakit yang diturunkan seperti Hipertensi, dan anomali perkembangan pembuluh darah seperti anureisma. Dari ketiga komponen itu, kita hanya bisa mengubah perilaku menjadi bergaya hidup sehat agar terhindar dari stroke.
MENGELOLA STRES
Perubahan perilaku ini termasuk mengelola stress. Stress dapat memicu stroke karena stres meningkatkan adrenalin. Adrenalin akan memicu tubuh untuk menghasilkan energi yang di peroleh dari pembakaran lemak. Pembakaran lemak akibat stress akan menyebabkan kadar lemak dalam darah menjadi tinggi. Pasalnya, kendaraan pengangkut lemak yaitu high density lipoprotein (HDL/kolesterol baik) tidak ikut meningkat, lemak menjadi berkeliaran di dalam darah. Hal ini berbeda dengan pembakaran lemak karena olahraga. Aktifitas olahraga ikut meningkatkan HDL dalam darah sehingga lemak terbakar akan di buang keluar dari tubuh.
Stress itu gaya hidup, oleh karena itu, sejak muda jangan di biasakan emosional, gampang tersinggung, hidup serba terburu-buru, mudah panik atau membesar-besarkan masalah. Sikap hidup yang ingin meraih segala sesuatu juga bisa memicu stress berkepanjangan sehingga meningkatkan kolesterol yang akan menyebabkan stroke terjadi.
PRINSIP PERTOLONGAN PADA PENDERITA STROKE
Stroke adalah suatu kumpulan gejala berupa deficit neurologist (Gangguan saraf) yang berlangsung cepat, lokal ataupun global dan bertahan lebih dari 24 jam yang semata-mata di sebabakan oleh aliran darah ke otak. Stroke harus bersifat mendadak.
TANDA DAN GEJALA
Gejala bervariasi sesuai daerah otak yang terkena semuanya terjadi secara mendadak:
- Gangguan bicara (bicara pelo)
- Sebelah anggota badan melemah
- Pandangan menjadi gelap
- Kejang
- Penurunan kesadaran
- Kesemutan sebelah tubuh
- Pandangan berputar (Vertigo)
PRINSIP PERTOLONGAN
- Immobilisasi. Mnimalkan gerakan korban dengan cara menidurkannya, letakkan kepala sekitar 30 derajat lebih tinggi dari tubuh.
- Jangan biarkan korban duduk atau berdiri karena aliran darah ke otak akan berkurang, meskipun korban mengatakan ia tidak apa-apa.
- Jangan beri minum atau makan apapun.
- Segera hubungi ambulans atau bawa ke instalasi gawat darurat segera. Masa terbaik untuk terapi stroke akut adalah 3 jam.
Sumber: Kompas 28 Oktober 2007 & Life Healthy edisi 8/11/Agustus 2004.