Rabu, 30 Januari 2008

DONOR DARAH DAPAT MENURUNAKAN RESIKO SERANGAN JANTUNG


Darah bagi sebagian orang bisa menimbulkan kengerian, apalagi kalau kemudian disangkutkan dengan donor darah. Wah darah saya berkurangdong? Demikian yang terbesit dibenak mereka. Selain kengerian, ada juga pengakuan lain seputar donor darah ada yang mengaku malah mengalami kenaikan bobot badan bila berdonor, ada yang sembuh dari alergi, bahkan ada yang bilang jangan hanya sekali berdonor, kalau tidak lagi berdonortekanan darahnya naik.

Dari segi medis tindakan menyumbang darah merupakan kebiasaan baik bagi kesehatan pendonor, salah satunya dengan berdonor darah secara teratur berarti anda melakukan pemeriksaan secara teratur pula, karena memang sebelum mendonorkan darah orang harus dulu diperiksakan kesehatanya secara lengkap.

Banyak penyakit yang terkadang tidak bergejala seperti tekanan darah tinggi di temukan secara tidak sengaja dalam pemeriksaan rutin, yakni dalam selang waktu minimal 56 hari. Jadi tidak benar bila dikatakan sekali berdonor darah kita harus terus menerus menjadi donor darah agar tidak terjadi hipertensi (tekanan darah tinggi) yang benar itu tadi bila di lakukan secara teratur kesehatan kita akan diperiksa teratur pula melalui pemeriksaan sebelum berdonor.

Mengapa menyumbang darah sebaiknya di lakukan secara rutin darah yang kita sumbangkan dapat Expired (Kadaluarsa) bila tidak di pakai. Sel-sel darah merah harus digunakan dalam 42 hari, Platelet harus digunakan dalam 5 hari dan plasma dapat di bekukan dan di gunakan dalam jangka waktu 1 tahun.

Selain itu donor darah akan membantu menurunkan resiko terkena serangan jantung dan masalah lainnya. Penelitian menunjukkan mendonorkan darah akan mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh walau masih perlu penelitian lagi untuk memastikannya. Kelebihan zat besi di duga berperan menimbulkan kelainan pada jantung. Kelebihan itu akan membuat kolesterol jahat (LDL) dalam membentuk Aterosklerosis (plak lemak yang akan menyumbat pembuluh darah). Menurutnya angka masalah penyakit jantung terutama terlihat pada pendonor yang tidak merokok.

Pada wanita yang telah mengalami menopose kadar zat besi dalam darahnya lebih tinggi di banding saat masih haid. Itu karena zat besi di keluarkan pada saat menstruasi, jadi pada wanita menopose zat besi telah banyak dapat di keluarkan dengan cara donor darah..

Jika donor darah di lakukan 2-3 X per tahun atau 4 bulan sekali, di harapkan kekentalan darah berkurang sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan pembuluh darah . Sistem produksi sel-sel darah juga akan terus terpacu untuk memproduksi sel-sel baru yang akan membawa Oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Sirkulasi darah yang baik akan meningkatkan metabolisme dan merevitalisasi tubuh. Siklus pembentukan sel-sel darah baru yang lancar dan metabolisme tubuh yang berjalan baik, membuat berbagai penyakit dapat di hindarkan. Namun belum ada penelitian yang membuktikan bahwa menyumbangkan darah akan membuat seseorang sembuh dari penyakit alergi.

Selama 24 jam setelah berdonor, volume darah akan kembali normal. Sel-sel darah akan di bentuk kembali dalam waktu 4-8 minggu. Jadi pendonor tidak perlu khawatir akan kekurangan darah. Menyumbang darah sama sekali tidak akan mengurangi kekuatan tubuh.

Sumber: www.depkes.go.id/Index.ph

Tidak ada komentar:

Posting Komentar