Minggu, 10 Februari 2008

BAHAN PANGAN TANPA KONTAMINASI

Menurut data WHO tahun 2000 tiap tahun terjadi 1.500 juta kasus diare pada anak balita, dan lebih dari 3 juta anak meniggal karena diare. Yang patut di perhatikan, 70 persen dari kasus diare ini di sebabkan makanan yang tercemar.

Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari cemaran yang bisa membahayakan secara fisik bebas dari benda asing seperti jarum, paku: secara kimia bebas dari bahan kimia berbahaya, serta secara biologis bebas dari kuman-kuman.

Kuman bisa hidup di mana-mana, beberapa di antaranya bisa menyebabkan penyakit, yang penyebaranya lewat makanan. Kuman penyebab penyakit ini antara lain bakteri salmonella yang menyebabkan tifus, E.Coli, campylobacter, dan shigella, serta virus hepatitis A. Penyebaran penyakit lewat makanan ini menjadi masalah yang cukup besar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Selain bahan makanan tercemar, terkontaminasinya makanan ini bisa di sebabkan karena pengolahan, penyimpanan, atau pendistribusian makanan yang tidak baik. Yang paling sering menyebabkan diare, terutama pada anak-anak adalah jajanan makanan, apalagi yang di jajakan di pinggir jalan. Polusi udara, debu, dan pengetahuan akan higienitas dari si penjual yang minim, membuat keamanan pangan yang di jual meragukan.

Kontaminasi makanan ini bisa di cegah semua orang, baik sebagai konsumen ataupun produsen memegang peran. Di sinilah pentingnya edukasi akan keamanan makanan . tapi terutama anda sebagai konsumen harus tahu bagaimana menjaga diri dari penyakit lewat makanan ini, baik di rumah sendiri atau dalam lingkungan.

KEAMANAN DI DAPUR

Keamanan makanan bisa di mulai di rumah, cara untuk mencegah infeksi kuman pada makanan adalah dengan mencegahnya berkembang biak, dan membunuhnya dengan mengolah makanan secara sempurna.

  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum memasak, setelah dari kamar mandi, mengganti popok bayi, dan memegang hewan peliharaan.
  • Cuci talenan, peralatan masak dan meja dapur setelah mengolah satu jenis makanan, sebelum mengolah jenis yang lainnya.
  • Gunakan talenan dari plastik atau dari bahan yang tidak berpori-pori.
  • Bila memungkinkan, gunakan talenan yang berbeda untuk tiap jenis makanan mentah.
  • Cuci serbet untuk mengelap peralatan dapur dengan air panas secara rutin.
  • Saat belanja, biasakan membeli daging, ayam atau ikan pada saat terakhir, mintalah es bila perjalanan pulang anda masih panjang.
  • Pisahkan daging mentah, ayam, dan ikan dari jenis makanan yang lainya di keranjang belanjaan atau lemari es anda.
  • Cuci tangan, peralatan memasak dan talenan dengan air sabun hangat setelah berkontak dengan daging, ayam, atau ikan mentah.
  • Masak daging atau ayam dengan suhu tinggi sampai matang sempurna. Jangan meletakkan makanan matang pada piring yang di gunakan untuk daging mentah.
  • Masak telur sampai bagian putih dan kuningnya matang.
  • Gunakan susu yang sudah di rebus atau di pasteurisasi.
  • Dinginkan atau bekukan makanan paling lambat dua jam setelah masak.
  • Jangan mencairkan makanan pada suhu kamar, gunakan bagian bawah lemari es, di bawah air mengalir atau microwave.
  • Jangan biarkan lemari es penuh, agar makanan tetap aman, diperlukan sirkulasi udara yang baik.
  • Jauhkan hewan peliharaan dari dapur anda, jangan gunakan bak cuci dapur untuk memandikan hewan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar